Jumat, 24 Februari 2012

Ninety Pakibra Competition

Sabtu, 25/02/2012- Jam berdentang tepat pukul 01.00. seluruh pasukan muhammad al-fatih mulai menderapkan langkahnya diatas tanah menuju SMAN 90. perjuangan pun dimulai hari ini dengan mendapatkan nomor urut ke-11. dengan sebuah tekad yang bulat, dan semangat yang tinggi pasukan muhammad al-fatih meluncur dan siap menghadapi lawan apapun.

mari kita sama-sama doakan, semoga pasukan muhammad al-fatih bisa membawa nama harum dan bangga SMAI NFBS dan keluar sebagai juara pada NPC 9 SMAN 90 Jakarta Selatan.

Rabu, 15 Februari 2012

Serunya Bermain Bola di LPI II

Pasukan Pengibar Bendera Thalib SMAI Nurul Fikri sedang melakukan persiapan untuk mengawal pembukaan acara LPI II

jabat tangan dan pertukaran kaos, simbol bahwa acara LPI II merupakan sebuah acara kerja sama antara SMP dan SMA NFBS


randa tengah mengambil ancang-ancang untuk menendang

aji darmawan tengah dikepung oleh dua musuhnya

faishal arif tampak enjoy ketika bermain

ahmad wildan tengah berusaha melewati pemain lawan

Pembukaan LPI II

berikut ini adalah beberapa hasil dokumentasi pada acara pembukaan LPI II yang telah dilaksanakan pada beberapa waktu yang lalu :)




Akatsu FC : Legiun Antielegi

(Foto Nyusul Yaa)
    
Datang kembali untuk musnahkan eleginya (cerita pilu) musim lalu, para patriot ‘Eight Lovers’ berformula baru berjejer di bawah bendera baru, Akatsu. Patriark Riyadhus Salam bersama pasukannya siap untuk kembali memecah karang dan memungut serpihan sukses yang gagal direngkuh musim lalu. Keraguan pun akan dipupus dan diganti oleh kans juara yang melangit tinggi. Di bawah tangan peracik asing asal Malaysia, Muzakkir “Sir Zeck”, mereka siap bervakansi dengan trofi di genggaman.

Lini Belakang, Tetap Kukuh Saat Menyerang
    Akatsu FC tampaknya tak perlu cemas dengan keperawanan gawangnya. Pasalnya, skuad bentengnya dihuni oleh algojo-algojo penghalau bola yang dikenal tangguh. Sebut saja Ja`far Al-Jundi yang berpostur tinggi dan besar. Ia dapat menghalau bola-bola atas maupun meredam manuver-manuver bahaya yang dapat menodai kesucian jaring Akatsu. Selain itu, di bawah mistar gawang sudah terpampang seorang ajudan yang sering menjadi andalan dalam berbagai laga persahabatan XII IS I, Ukasyah. Tak pelak, tembok Akatsu akan tetap kukuh walau memasang formasi ofensif.

Lini Tengah, Lini Antimajal
    Tampaknya Sir Zeck sangat tidak ingin timnya miskin gol. Selain memasang formasi ofensif 3-1-4-2, ia juga menjejalkan lini tengah dengan pemain-pemain berintuisi gol tinggi. Lini ini  ̶ yang dihuni oleh Azhar Abdurrahman, Riyadhus Salam, Ghui Syabannur, Yasin Izhar, dan talenta asing Ahmad Aiman ̶  dapat dikatakan sebagai lini dengan penghuni paling tajam musim lalu. Tercatat, akumulasi gol mereka musim lalu mencapai lebih dari 10 gol. Selain itu, lini ini juga diprediksi akan lebih tajam dari lini depannya musim ini.

Lini Depan, Talenta Muda Diandalkan
    Sir Zeck memasang dua striker sekaligus di lini serang, yaitu Taufiqurrahman dan Rangga. Walau mereka 5 tahun lebih muda dari rekan setimnya, namun Sir Zeck tetap memercayai talenta mereka sebagai starting line-up mengingat performa memuaskan yang disajikan oleh talenta-talenta muda, seperti Hawari, Hasan, Fatih, dan lain-lain. Sir Zeck tetap menganggap mereka siap mengubrak-abrik dan menjebol soliditas pertahanan lawan.  (srz)

Vhyrat FC : Semangat Yang Tak Pernah Padam



                    Tak mau kalah, tim yang baru terbentuk pada musim ini yang terdiri dari pemain-pemain yang ber-rating standar akan berkompetisi dengan tim-tim lain untuk memperebutkan trofi juara. Jajaran besutan Muhammad Al Jundi atau biasa dipanggil “Ear Man” . Tim ini mempunyai julukan “The Gryffindor”, sesuai dengan julukannya tim ini terdiri dari orang-orang yang memiliki semangat yang membara dan kekompakan yang tinggi sehingga tim dipercaya dapat bertanding secara optimal dan sportif dengan optimisme yang tinggi.

Lini Belakang, Layaknya Tembok Dzulqarnain
                Tembok Dzulqarnain adalah tembok yang melindungi manusia dari Ya’juj dan Ma’juj yang sampai saat ini belum hancur,dan hanya bisa hancur atas izin dari Allah. Dan Vhyrat FC. Bagaimana tidak, Ear Man memasang Muhammad Reza Alfathiansyah dan Fathur Rizky Edward di sayap yang mempunyai kecepatan dan ketangkasan. Selain itu, ia juga memasang Khalid Haidar yang memiliki stamina yang tak pernah habis,dan juga sang kapten Muhammad Fatih Fauzan yang membantu dilini tengah pertahanan. Dan juga masih ada sang penjaga gawang berbadan besar, Muhammad Fathan Izzul Islam yang memiliki respon yang hebat. Ini bisa membuat para striker dari tim lain depresi karena saking susahnya untuk menembus pertahanan, dan menjebol gawang tim ini.

Lini Tengah, Yang Sempurna
                  Lini tengah tim ini bisa dibilang hampir sempurna, karena Ear Man memasang Ahsan Sibgatullah di sayap dikarenakan dia memiliki rasa tanggung jawab yang besar atas posisi yang telah diberikan oleh sang pelatih,dan juga Norman Ar-robbani yang jago menggocek bola. Selain mereka, Ear Man juga memasang Gagas Setyawan dan Abyan yang berkompeten di posisi mereka. Memang penempatan yang sangat sempurna yang dilakukan oleh sang pelatih.  

Lini depan, Bagaikan Sumpit
                     Lini depan tim ini bagaikan sumpit yang selalu kompak untuk mencapai suatu tujuan. Dan para penyerang tim ini tidak bisa diremehkan begitu saja, karena para penyerang mereka memiliki semangat yang tinggi untuk menaklukkan penjaga gawang lawan. Seperti Muhammad Hanif yang jeli melihat celah di lini pertahanan lawan, dan Febrian Nur Asa yang siap membantu Muhammad Hanif untuk menjebol gawang lawan.  

Unknown Legends F.C : Semangat Baru



          Musim ini akan terjadi pertarungan yang sengit dalam pertarungan puncak yang memperebutkan trofi juara di turnamen LPI. Jajaran besutan Muhammad “Ibnu Abbas” Hariri siap berjuang untuk mengangkat trofi itu dengan semangat baru. Nah, tim telah terbentuk,dan kini mereka datang dengan kekuatan penuh di bawah kibaran panji Unknown Legends F.C. Pembentukan tim baru ini diharapkan dapat benar-benar bertanding secara optimal. Tak pelak, aksi mereka akan menjadi tontonan yang tak pantas dilewatkan.

Lini Belakang, Layaknya Pegunungan Himalaya
                 Pegunungan himalaya yang terletak di nepal yang menjadi tantangan para pendaki gunung yang hanya segelintir pendaki yang bisa menaklukannya merupakan suatu simbol pertahanan. Unknown Legends FC memiliki kriteria teserbut sebagai pertahanannya. Bagaimana tidak, Ibnu Abbas memasang Hilman Abdurrahman dan sang kapten Ahmad Fida Abdullah yang punya daya halau tinggi dengan skill yang sangat mendukung di pusat pertahanan. Selain itu, ia juga memasang Adil Ibrahim yang mempunyai ketenangan dalam bermain, dan Aufa Zinda,  yang memiliki kehebatan fleksibilitas di sektor sayap. Selain dari itu, Muhammad Irfan Fanani  berdiri tegap, siap mengantisipasi bola jika pertahanan berhasil dilewati. Butuh lebih dari sekedar sepasang bomber striker hanya untuk menjebol pertahanan ini.

Lini tengah, Layaknya Komedi Putar
                Tampaknya lini tengah besutan Ibnu Abbas ini didominasi oleh para pemain SMP. Ibnu Abbas sengaja menempatkan pemain-pemain SMP mereka dilini tengah,dikarenakan para pemain smp mereka ini adalah bintang-bintang dilini tengah . Sebut saja “Eto’o” atau  Ammar Dhalfriza.A,di posisi gelandang sayap, yang menjadi andalan angkatan 13. Selain itu, Ibnu Abbas  juga memasang “Tembok Berjalan” Azedin Laraki Abduh dan dan penguasa lini tengah Faruq Imam yang memiliki skill yang luar biasa. Dan juga Faiz.M.A yang membantu anak kelas 7 dilini tengah. 

Lini tengah, Layaknya Pedang Bermata 2
                  Mempunyai kecepatan,kelincahan,serta kehebatan dalam mencetak gol adalah pertimbangan yang telah dilakukan Ibnu Abbas dalam memilih para strikernya. Miftah Ramadhan dan Yahya Ayash telah memiliki ketiga kriteria tersebut. Duo striker mereka ini termasuk para striker terbaik yang dimiliki oleh angkatan 10. Dikarenakan hampir di semua pertandingan persahabatan mereka selalu mencetak gol. Dan selain memiliki kehebatan dalam mencetak gol, mereka juga memiliki kehebatan dalam menciptakan umpan-umpan cantik. Jadi berhati-hatilah kalian para pemain belakang dan juga penjaga gawang, jangan sampai lengah, karena lengah sedikit saja bisa menjadi bencana.    

Sukro FC : Tidak Bisa Dianggap Remeh



Seakan tidak ingin kalah dari 12 V yang merupakan saudara mereka, SUKRO FC tidak kalah siap untuk menggepur lapangan merah. Sama seperti 12 V, SUKRO FC masih belum bisa diindentifikasi dengan jelas. Pasalnya, beberapa personel mereka ada yang baru pertama kali mengikuti ajang akbar ini, walau memang beberapa pernah mengikuti ajang ini

        Lini Belakang, tidak terlalu kokoh.
    Body Balances sepertinya tidak menjadi fokus pada lini belakang. Bisa di lihat  dari bek-bek yang dipakai, kebanyakan postur tubuh mereka kecil. Walau begitu, tehnik para bek untuk mengawal kiper tidak dapat diremehkan. Sebut saja Raihan Habiebie dan Afif Naufal Rahman yang menjadi pusat pertahanan, mempunyai tehnik yang layak diadu dengan para striker lawan. Sedangkan untuk kesucian gawang, mereka percayakan kepada anak baru, sekaligus senior mereka, Azzam Al-Hanif.

        Lini Tengah, cukup meyokong lini depan.
    Dengan adanya prajurit andalan, Fakhrie El-Islam, lini tengah bisa jadi perhitungan utama tim ini. Hasyim Siraj, sang manajer tim, tak salah memilih Fakhri berdiri di lini tengah depan. Pasalnya, Fakhri adalah bocah yang pernah bermain di LPI musim lalu, hal ini membuat ia lebih memahami pertempuran di atas lapangan di banding dengan kawan sejawatnya. Dibantu oelh Imam Mahdi dan Faruq Abdullah, dua bocah yang mempunyai speed dan postur yang tidak kalah jauh dengan Fakhri, membuat lini tengah cukup menyokong barisan depan.

        Lini Depan, the little three mustceteers.
    Mengandalkan tiga pemain yang pernah bermain di LPI musim lalu, Hasyim memasang Akhlis Dzikrullah, Hawari Rafif, dan Fitiyan Azizi sebagai ujung tombak. Hawari, yang merupakan  saudara kembar Imam, mempunyai keunggulan pada tehnik dan speed. Akhlis, dengan umpannya, dia ditempatkan sebagai penyerang sayap kiri. Dan penyerang utama, Fitiyan Azizi, mempunyai power dan speed yang tinggi. Ketiga pemain muda ini siap merobek gawang lawan. (mize/saw)

Sukrowati FC : The Super Power



Super power dari tim dominasi SMP ini siap menghadapi kerasnya peperangan di atas lapangan. Berbekal semangat, dan tekad tinggi, serta sedikit pengalaman, 12 V bertekad ingin mengukir pena dalam buku sejarah LPI. Walau tim Rookie ini masih tidak bisa di prediksi secara jelas, namun arsitek 12 V, Kausar ‘kukka’ Akbar, yakin timnya bisa melaju hinga perempat final.

        Lini Belakang, Bodinya lebih ‘ada’.
    Mengandalkan tiga pemain besar, dan satu pemain kecil, benteng siap menghalau striker yang datang. Dengan adanya Nanda Anggit, dan Aulia Furqon benteng kesebelasan pun lebih terasa. Ditambah dengan Hafidz yang cukup berpengalaman dan postur tubuh yang tidak kalah besar. Sedang center back utama, Dzakky Abiyyu, menjadi bek andalan di lini belakang. Namun, pertahanan 12 V tidak sampai disini,masih ada Said di bawah mistar gawang. Dengan mengandalkan reflect cepatnya, ia dipercaya untuk menjadi tameng gawang.

        Lini Tengah, kombinasi yang seimbang.
    Kaustar mempercayai posisi gelandang kepada kedua pemain muda berbakat : Nabil Fairuz dan Reihan Abdull. Kedua pemain ini diperkirakan akan membantu menjaga lini belakang dengan baik, sekaligus dapat menyokong lini depan dengan kelincahan mereka. Sayap kiri di kendarai oleh Wahyu Perdana, seorang bertubuh kecil dengan tehnik yang tinggi. Dan sayap kanan dipegang oleh Fajar Sidiq, bermodal keberanian dan postur tubuh yang proporsional, Fajar siap menggedor pertahanan lawan.

        Lini Depan, mengandalakan best player.
Dengan adanya Dzikra Rafik, sang serdadu andalan, lini depan patut diperhitungkan. Dibantu dengan rekannya, Ahmad Fathony. Si kecil dengan kelincahan tiada tara, kombinasi one – two ini siap membobol pertahanan lawan. (mize/saw)

Punkjem F.C : Berbau Juara



Punkjem adalah tim besutan angkatan 9 selain Noujem . Tim ini di manajeri oleh Adam ‘’Dole’’Karunia, yang siap mengangkat trofi juara LPI II.  Sebagian pemain dari Punkjem adalah turunan dari pemain Domes United pada LPI tahun lalu. Punkjem adalah singkatan dari beberapa nama pemain terbaik dunia, yaitu (P)Piero, (U)Umar ,(N) Nani, (K) Klose, (J)Javie Hernandes, (E) Eto’o, (M) Messi . Meskipun dalam pertandingan persahabatan melawan Noujem, Punkjem kalah 0-1, namun ‘’ Dole ‘’ yakin, trofi LPI II tahun ini adalah milik Punkjem.

Lini Belakang, Layaknya Batu Karang Di Ujung Bibir Pantai 
    Walapun batu karang desiran ombak selalu menghantam tak peduli seberapa kuat hembusan ombak itu sang karang tak pernah menghindar, selalu menahan tanpa keluh kesah tak membiarkan ombak itu melewatinya. Nampaknya Punkjem memiliki semua yang dimiliki oleh kekuatan batukarang tersebut. Di lini belakang Beni  Dole memasang skuat terbaiknya, yang dimusim lalu dibeli oleh juara LPI musim lalu, siapa lagi kalau bukan Ahmad ‘’Markut’’ Ghozi. Tidak hanya itu, sang manajer juga menurunkan bek turunan homes united yaitu Fauzi ‘’Geh” Irianto yang tidak kalah hebatnya dengan ‘’Markut’’. Sisanya adalah pemain Domes United yaitu Kurnia ’’Joko’’ Wijaya yang bertengger di bek bagian kanan dan yang terakhir adalah  Arfan’’ Depi’’ Nurwantaro yang kembali ke tim angkatannya setelah sempat singgah di WE II, musim lalu. Apalagi dibelakang semua itu terdapat seorang kiper tangguh yang bernama Firstyadi ‘’Lola’’ Ramonanto.

Lini tangah,  Berbasis Sayap
    Lini tengah adalah titik dimana sebuah permainan di kontrol. Sang manajer  Beni Dole memberikan kepercayaan lini tengah pada Aji ‘’Jiple’’ Darmawan sang pemain andalan Domes United. Afif ‘’ Kici ‘’ Muhamad, siapa yang tak kenal dia, seorang seniman beatbox yang berbadan tegap ini adalah pemain gelandang serang  Domes United musim lalu. Bung Dole sang manajer memberikan kepercayaan lini sayap kepada Faishal ‘’ Poe ‘’ Arif, partner dari ‘’ Jiple’’ ini memiliki postur kecil dan kecepatan lari yang luar biasa, tidak jarang pula ‘’Poe’’ mencetak gol dalam pertandingan-pertandingan. Yang terakhir adalah Harist ‘’ Tiong ‘’ Zaenal, pemain sayap yang satu ini dipercaya oleh Beni  Dole untuk bertengger di daerah sayap dekat hutan. Dengan posisi seperti ini Beni  Dole yakin mereka dapat memanjakan lini depan punkjem.

Lini depan, Kombinasi SMP Dan SMA
    Di daerah Rawan ini Beni  Dole  memasang dua pemain dari SMP dan SMA, siapa lagi kalau bukan Faiz ‘’ Tenyi ‘’ Akmal, seorang yang berpostur sedang ini memiliki permainan seperti Rooney, yaitu gemar mencari bola. Sangat cocok dengan partnernya pemain SMP yang berpostur kecil nan lincah, untuk masalah pemain SMP, Beni dole masih galau dalam memilih antara Abdullah,Luthfi, dan fauzan.

Noujem F.C : Mengendus bau kemenangan


Berangkat dari lezatnya kemenangan yang sudah dirasakan pada liga sebelumnya, Homes United mencoba untuk meracik kembali bumbu-bumbu beserta pelezat baru dengan menjelma menjadi Noujem F.C, tak tanggung-tanggung, demi mempertahankan lezatnya kemenangan tersebut, didatangkanlah manajer baru sir ”alveRguson” langsung dari dataran minang guna menjadikan Noujem F.C lebih dahsyat dari perwujudan sebelumnya.  Sir “alveRguson” pun langsung  mengucapkan sumpah fenomenal, “sumpah now jump” yang berbunyi “sebuah kemenangan tidaklah dapat diciptakan dengan berjalan, kemenangan hanya dapat diraih oleh pihak yang berani mengambil resiko untuk membuat loncatan!”. Nama sumpah tadi terkesan memang tidak sesuai dengan isi, namun makna dari nama now jump sendiri  sesungguhnya mengandung makna yang amat dalam, sekarang loncat, sekarang lompat, sekarang buat semua musuh skat mat!

Lini Belakang, Kuda Troya pun tak akan bisa!
Legenda kuda troya yang fenomenal dan dikenal dapat menebus tembok apapun dari kerajaan manapun tampaknya harus siap bertekuk letut dan bersujud-sujud ketika melihat keperkasaan lini belakang Noujem F.C, bukan sekadar perkataan retoris mengingat sir”alveRguson” benar-benar menjadikan lini belakang sebagai 4 serangkai yang tak terpisahkan. Sebut saja Fachrun”eiffel” absyi dengan Amy Abid “kegantengan” sebagai pasangan di  kiri pertahanan, menjadikan sisi kiri Noujem F.C  siap menjadi tenaga “kamikaze” yang siap digempur habis-habisan dan siap menggempur jika dibutuhkan!  Selain itu, pelezat baru nampaknya digunakan manajer minang guna menjadikan pertahanan Noujem F.C sekuat semen dan sekokoh jembatan suramadu, bagaimana tidak, “aye” Filbert dan Marco “cabe rawit” manza sengaja dipasang berdampingan oleh sir “alveRguson” entah dengan alasan apa, yang pasti sebagai pemain baru dalam sebuah tim tangguh, kemampuan dan kehebatan mereka berdua sudah tidak dapat lagi dipandang sebelah mata!

Lini Tengah, skizofrenik namun apik
Sebagai sebuah pusat peperangan, lini tengah Noujem F.C ternyata telah di reaksikan sedemikian rupa sehingga siap menciptakan ledakan guna membunuh lawan dan tembakan guna merobek gawang lawan, bagaimana tidak? Syamil “elastico” imtiyazi yang notabenenya adalah salah satu striker paling agresif pada liga sebelumnya ditarik mundur satu tingkat, bukan tanpa alasan uda minang melakukan ini karena menurut uda minang, kesimpulan yang didapatkan lewat pengamatan di permukaan pada pertandingan di liga sebelumya , syamil dapat menjadi playmaker mematikan, uda minang pun tampaknya masih galau, alhasil tak cukup satu, uda minang memberi 4 punggawa terbaik di lini tengah ini, sebut saja Hafidz “celeek”, “munip nyolot” abdurahman serta Faruq D dipasang sebagai “partner in crime” si “elastico” ini, ketiga pemain ini juga notabenenya merupakan cetakan terbaik dari hasil didikan “blitz” wildan, perlu diketahui bahwa “blitz” wildan merupakan sosok yang paling agresif dalam “menghamili” gawang lawan pada liga sebelumnya. Uda minang nampaknya dengan jelas membuang banyak uang untuk “mengimpor” keempat pemain ini, namun tentunya jutaan dolar yang terbuang tak akan hilang namun akan menjelma menjadi senjata ampuh yang siap membuat lawan lumpuh dan berkata “aduh”.

Lini Utama, terbaik dikelasnya !
Dua anak cukup nampaknya tidak hanya diterapkan di program KB, lihat saja Noujem F.C, uda minang  memasang pasangan emas “blitz” wildan dan fahmi “jeleger” sebagai ujung samurai *klo ujung tombak kuno guys! .red.* Noujem F.C. Kecepatan bagai kilatan cahaya dipadukan dengan kekuatan bagai sambaran petir yang dapat mematahkan pohon bahkan membelah lautan dan memecahkan gendang telinga, “blitz” wildan dan fahmi”jeleger” merupakan pasangan terindah dan terbaik di kelasnya!. Uda minang pun nampaknya berencana menjadikan duo “wilmi” ini menjadi senjata pembunuh paling ampuh di Noujem F.C, selain ke 4 punggawa di lini tengah tentunya.

Melihat hal ini, sudah sepantasnya kita tidak sabar melihat aksi nyata dari para pemain Noujem F.c, ditambah dengan cadangan yang tidak kalah mematikan, Noujem F.C nampaknya sudah bisa merasakan aroma kemenangan!

Kipas Baru F.C : Menanti Raga Baru


    Dendam patrimonium pertarungan puncak  siap dicerai menjadi trofi juara. Jajaran besutan Haekal “Bung John” Sudrajat siap mengangkat trofi itu dengan raga baru. Yap, reparasi telah dilakukan di tubuh skuat Kipas Rusak FC pasca-kekalahan di puncak turnamen LPI 2011 dan kini mereka kembali dengan senjata lengkap dan transformasi di bawah kibaran panji Kipas Baru FC. Transformasi ini selanjutnya diharapkan dapat benar-benar optimal seperti namanya, kembali baru. Tak pelak, aksi mereka akan menjadi tontonan yang tak pantas dilewatkan.

Lini Belakang, Layaknya Tembok Cina
    Tembok Besar di utara Cina yang tetap kukuh setelah ribuan tahun diterpa alam merupakan suatu simbol kekukuhan pertahanan. Kipas Baru FC memiliki hal itu sebagai pertahanannya. Bagaimana tidak, Bung John memasang Musthofa dan Adlan Basyir yang punya daya halau tinggi dengan postur tubuh yang sangat mendukung di pusat pertahanan. Selain itu, ia juga memasang Raihan Mahdy, yang merupakan sayap tersubur musim lalu, dan Rindan Ammar, yang selalu bermain habis-habisan dan punya kecepatan tinggi, untuk melakukan overlapping serta meredam manuver-manuver bahaya di sektor sayap. Lebih dari itu, Rizky Fauzi berdiri tegap, siap menghalau bola jika tembok berhasil dijebol. Butuh lebih dari sekadar satu bor striker hanya untuk melubangi ‘tembok’ ini.

Lini Tengah, Trifungsi yang Kompletif
    Tampaknya lini tengah menjadi fokus utama yang paling diandalkan Kipas Baru untuk menguasai pertarungan. Bung John sengaja menabur bintang-bintang di lini tengah. Sebut saja Jihad “Sleepalisade” Robbani, di posisi gelandang bertahan, yang musim lalu menjadi penghalau paling efektif di lini pertahanan. Selain itu, Bung John juga memasang “Si Pangeran Bengal” Aulia Gifari dan rajanya sisi lapangan Ishom Robbani yang sangat dapat diandalkan untuk meluluhlantakkan pertahanan lawan. Sang kapten Ichsan Suryansyah juga dipasang sebagai gelandang serang untuk menambah daya gedor. Lengkaplah sudah peran lini tengah yang komprehensif dan dapat diandalkan baik saat menyerang maupun saat bertahan. Excelente.

Lini Depan, Cukup Satu Pemain
    Punya daya gedor super tinggi, intuisi mencetak gol bukan main, pintar mencari celah, dan cerdas mengeksekusi bola menjadi pertimbangan utama Bung John memasang Taqiyuddin “El-Nino” Ahmad sebagai striker tunggal Kipas Baru. Salah satu striker tersubur musim lalu ini memang sangat dielu-elukan sebagai striker tersubur angkatan 8. Pasalnya, hampir di semua pertandingan persahabatan, ia selalu hadir dalam daftar pencetak gol. Musim ini pun ia bertekad mengulang suksesnya musim lalu. Semua penggila bola pun tak sabar jadi saksi aksi dirinya. (srz)

NEW



Selamat datang di blog OSIS SMA Islam Nurul Fikri Boarding School